Dating Scandal (Ep. 09)

Dating Scandal copy

Cast : Cho Chae Won I Choi Minho I Goo Hara I Nam Joo Hyuk

Other : Jang Kiyong I Kim Jonghyun I and many more…

Genre : Entertainer Life, Romance

Length : Chaptered

Poster & Storyline : Rosaliaaocha

**

“Can I Trust You Now?”

**

Ep.09 : Scandal

**

Dunia entertainment dihebohkan dengan ‘Hot Scandal’ antara seorang aktor muda yang tengah naik daun Choi Minho dengan solois yang tengah populer di berbagai kalangan Cho Chae Won. Keduanya terlihat pergi berlibur dan pergi berdua ke daerah pantai. Diberitakan, keduanya menghabiskan waktu bersama hingga larut malam usai rekaman untuk film musikal mereka yang telah dinanti-nanti.

Pemberitaan yang baru saja di beritakan oleh salah satu media cetak langsung tersebar luas dalam hitungan menit. Bahkan berbagai media sudah menyiapkan berita-berita yang berkaitan dengan mereka. Mengemasnya sedemikian rupa meski sampai berita itu sudah meluas, tak ada satu pun konfirmasi baik dari si artis maupun agensi-nya.

Dan Chae Won berada di agensi-nya pagi-pagi sekali sebelum kerumunan wartawan kian memenjarakannya di apartemennya sendiri.

“Sajangnim sepertinya sedang menuju ke sini. Mungkin sebentar lagi sampai.” Ucap Kiyong yang menjelaskan pada Chae Won apa yang terjadi. Dia tampak cemas dengan pemberitaan yang kali pertama dia dan artisnya terima. Meski mereka tak jarang menerima komentar atau berita negative perihal perilaku Chae Won, tapi baru kali ini Chae Won menerima berita tentang scandal.

“Tenang saja, oppa.” Ucap Chae Won yang duduk manis sambil membolak-balik majalah terbaru di meja ruang tamu kantor Sooyoung. Dia tampak tenang seolah tak terjadi apa-apa. “Berita semacam ini sudah aku perkirakan. Cepat atau lambat.”

Kiyong hanya menghela nafasnya kasar. Memaksakan dirinya untuk duduk di samping Chae Won yang masih saja bersikap seolah-olah tak ada apapun.

Ceklek.. Pintu ruangan terbuka. Di sana tampak Sooyoung datang namun dia tak seorang diri. Di belakangnya tiga orang pria mengikutinya.

“Chae Won-ah, untunglah kau selamat.” Ucap Sooyoung sambil memeluk erat Chae Won dan merasa lega karena artis-nya itu baik-baik saja. “Ah ya…”

Sooyoung melepas tautannya lalu memperkenalkan seseorang pada Chae Won.

“Ini Choi Siwon, pemilik Choi’s Ent sekaligus uri oppa. Dan kurasa kau sudah tahu adikku, Choi Minho.”

Chae Won membulatkan kedua matanya. Tak di sangka-nya selama ini jika rival agensi-nya sebenarnya masih berhubungan. Bahkan amat dekat.

“Senang bertemu denganmu, Chae Won-ssi. Kau sangat cantik dan berbakat.” Ucap Siwon dengan senyuman mempesonanya dan mengulurkan tangannya pada Chae Won.

PLAK!

Sooyoung memukul tangan kakak-nya itu kasar.

“Tidak ada yang boleh menyentuh artis berhargaku. Terlebih kalian berdua.” Ucap Sooyoung menegaskan pada kedua saudara kandungnya itu. “Silahkan duduk dan kita bicarakan hal yang penting untuk menemukan solusinya.”

**

Jun Ki memperhatikan berbagai majalah pagi ini jika berita dari berbagai media lainnya. Internet, televisi, bahkan radio tak ada satu pun yang melewatkan pemberitaan hot scandal terbaru dari dua artis kebanggaan Korea itu. Tak terkecuali Jun Ki sendiri. Terlebih kedua-nya adalah pemeran dari film musikal yang dia produksi.

“Ini memang akan terjadi cepat atau lambat tapi…” Jun Ki menghela nafasnya perlahan. Sebuah grafik terpampang di depan tab yang dia genggam. Grafik yang menunjukkan saham atas rumah produksi miliknya.

Tak ada yang salah di sana. Justru akibat berita itu sahamnya cukup melambung dan sponsor-sponsor baru berdatangan.

Tapi ekspresi wajahnya justru sama sekali tak menunjukkan kesenangan. Dia terlihat gelisah juga kecewa.

“… aku harap dia baik-baik saja.”

Jun Ki bangkit dari tempat duduknya dan bergegas keluar rumah. Menuju tempat yang sejak tadi berputar di pikirannya.

**

“Ini bukan masalah sepele.” Ucap Sooyoung memulai pembicaraan penting mereka di kantornya.

“Apanya? Mereka berkencan, konfirmasi itu dan selesai.” Sahut Siwon santai. “Kau tidak lihat betapa hebatnya artis kita melambungkan saham? Bahkan saham rumah produksi Lee itu juga. Woaah… apa salahnya jika kita mengkonfirmasi itu hah?”

BRAK!

Sooyoung menggebrak meja dengan delikan tajam matanya terarah pada Siwon.

“Inilah kenapa aku tak suka bekerja sama denganmu, oppa! Kau tampak menggelikan! Memakai scandal untuk mendongkrak popularitas! Artisku itu selalu bersih dari scandal dan adanya scandal ini hanya mencemarkan nama baik perusahaanku!” Sahut Sooyoung geram.

“Bukan seperti itu maksudku. Bukankah kali ini berbeda. Kalau mereka memang berkencan dan saling menyukai, apa salahnya? Sebaiknya kita tanyakan pada mereka.”

Sooyoung mengangguk. Lantas kedua mata Choi bersaudara itu mengarah pada Chae Won dan Minho.

“Jadi, apa benar kalian berdua berkencan di pantai itu?” Tanya Sooyoung penuh penekanan.

“Ani.” “Ne.”

Minho menjawab iya dan Chae Won menjawab tidak.

“Jelas itu bukan mereka! Chae Won selalu berkata jujur. Itu pasti photoshop!”

“Kau pikir adik kandungmu sendiri berbohong? Cih… kakak macam apa kau yang lebih mempercayai ucapan orang lain dibanding saudara sendiri.”

Lagi-lagi keduanya bertengkar.

“Jelaskan yang sebenarnya terjadi pada kami kalau begitu.” Ucap Jonghyun menyela perdebatan kakak-beradik tadi.

“Kami memang ke pantai berdua. Hanya berdua.” Ucap minho mendahului Chae Won.

“Apa benar itu, Chae Won-ah?” Tanya Sooyoung masih tak percaya.

“Benar.”

“See?” Siwon tersenyum lebar menganggap dirinya benar.

“Tapi kami tak berkencan.” Lanjut Chae Won. “Kami hanya liburan bersama. Itu bukan kencan karena tak ada perasaan apapun di antara kami. Anggap saja aku berlibur bersama Kiyong oppa. Semacam itu. Jadi itu tidak benar.”

Siwon dan Sooyoung mengangguk, mulai mengerti perbedaan pendapat di antara Chae Won dan Minho.

“Tapi, bukankah jika seorang gadis dan pria bersama berduaan dan menghabiskan waktu untuk bersenang-senang bersama sama saja itu berkencan? Lagipula aku menyukaimu, Chae Won-ssi.” Kali ini Minho yang tak mau kalah dari argumen Chae Won.

“Kau menyukaiku? Tapi aku tidak.” Sahut Chae Won dingin. “Kita hanya perlu meluruskannya bukan? Jadi segera gelar konfrensi pers saja, eonnie.” Ucap Chae Won dan menyudahi pertemuan mereka. Dia berdiri dari tempat duduknya seakan semua memang sudah selesai.

Minho menyusul langkah Chae Won keluar dari kantor. Merasa tak suka dengan sikap egois Chae Won terhadapnya.

“Kenapa tak menerima saja pemberitaannya? Bukankah itu lebih mudah? Toh tidak ada yang dirugikan.” Ucap Minho saat menghadang langkah Chae Won.

“Jika itu tak benar kenapa harus berbohong? Dan aku merasa dirugikan atas pemberitaan ini, asal kau tahu!”

“Wae? Bersanding denganku bukan levelmu, begitu?”

“Eoh.”

“Yak! Kau pikir kau siapa? Cih… semakin lama kau semakin arogan, Chae Won-ssi! Kupikir hubungan kita bisa lebih baik setelah aku melakukan hal baik padamu. Ternyata kau tipe orang yang tak tahu berterima kasih!” Pekik Minho geram.

“Jika tanda terima kasih itu berupa konfirmasi scandal ini. Lebih baik aku tak pernah berterima kasih padamu. Dan aku harap kejadian kemarin tak pernah ada.”

Chae Won melengos pergi dari hadapan Minho dan kian membuat Minho geram.

“Dwesseo… aku tak peduli denganmu lagi!” Pekik Minho lantang.

**

Jun Ki menginjakkan kakinya di lorong rumah sakit. Langkahnya kian berat semakin dalam dia memasukki area rumah sakit yang sudah beberapa kali dia kunjungi.

“Eomoni…” Jun Ki menggumam saat melihat seorang wanita paruh baya dari kaca pintu tempatnya berdiri. Satu-satunya tempat dia bisa melihat sosok wanita yang ada di dalam ruangan itu. “…aku harap bisa menjaganya. Tapi…”

“Apa kau yang selama ini meminta progress kesehatan Ny. Cho?”

Jun Ki terkejut. Saat dia menoleh sosok pria jangkung berbicara padanya. dr. Ahn Jae Hyun tertera di name tag yang terpasang di kantung jas putih dokter-nya.

“I… itu.”

“Siapa kau sebenarnya?”

**

“Kupikir Minho benar-benar menyukai gadis itu.” Celetuk Siwon setelah Chae Won dan Minho keluar dari ruangan.

“Bukankah dia selalu menyukai gadis-gadis yang memiliki scandal dengannya?” Sahut Sooyoung tak tertarik.

“Tidak-tidak. Biasanya dia tak peduli dengan berita ini. Tapi dia yang memaksaku untuk menemuimu bahkan sebelum kau menghubungiku. Dia seperti mencemaskan sesuatu. Lagipula kau tahu sendiri kan cottage yang mereka tempati itu cottage keluarga. Tidak ada satu pun dari kita yang pernah membawa pasangan ke sana. Gadis itu satu-satunya orang asing yang dibawa ke sana.” Jelas Siwon.

Sooyoung terdiam seperti memikirkan perkataan Siwon.

“Jika itu benar… Minho akan menerima cinta bertepuk sebelah tangan.” Ucap Sooyoung.

**

Minho geram pada Chae Won. Rasanya, harga dirinya sebagai pria sudah diinjak-injak oleh gadis itu. Dia sudah memakai seluruh kemampuannya untuk membuat Chae Won bertekuk lutut bahkan sampai membawanya ke tempat yang tak ada satu pun orang yang tahu kecuali keluarga Choi. Tapi gadis itu tak menghargainya sama sekali malah menghinanya seperti ini.

Tapi Minho selalu penasaran dengan gadis itu. Bahkan saat ini, kedua kakinya menuntut dia mengikuti ke mana gadis itu pergi. Dengan kacamata hitam, masker, juga penyamaran lengkapnya, Chae Won membawa mobilnya sendiri keluar dari parkiran agensi. Seperti tanpa rasa takut jika ada wartawan yang mungkin mengikutinya.

“Mau ke mana dia?” Dahi Minho mengerut. Lagi-lagi dia penasaran dan kedua kakinya menuntut untuk mengikuti ke mana gadis itu pergi. “Apa menemui pria pujaannya? Cih… lihat saja kalau aku menangkap basah mereka lagi. Takkan kubiarkan!”

**

Joohyuk mengotak-atik ponselnya sejak pagi. Entah apa yang salah di sana. Wajah pria itu frustrasi dan kian frustrasi di setiap detik berjalan. Seolah si ponsel lah yang salah.

“Kenapa tidak menjawab pesanku? Kenapa tidak mengangkat teleponku? Kau ke mana Chae Won-ah?”

Joohyuk tentu melihat pemberitaan pagi ini. Dan hal itu lah yang sejak tadi membuatnya kesal setengah mati hingga frustrasi. Rasanya dia ingin membakar seluruh majalah yang menampilkan berita itu. Atau menghancurkan seluruh stasiun tv yang menayangkan berita itu. Joohyuk tak bisa tinggal diam namun dia pun tak tahu harus melakukan apa. Parahnya, Chae Won sama sekali tak menghubunginya. Seolah telah menghilang begitu saja.

“Kumohon… angkat teleponnya.”

**

Minho baru saja sampai. Tapi di pintu depan dia langsung dikerubungi ibu-ibu yang mengetahui identitasnya saat dia dengan lengah main sembarang membuka maskernya.

“MINHO!!!!”

“KYAAAA!!!!”

Bahkan teriakan ibu-ibu itu tak kalah dengan teriakan fangirl yang lebih muda. Dan Minho amat kewalahan karena mereka nyatanya lebih kuat dari yang dia bayangkan. Ditambah dia hanya sendirian di sini.

“Eotteoke…”

**

Joohyuk berada di CS Ent yang sudah cukup dipenuhi wartawan para pencari berita. Namun sepertinya tak ada satu pun berita yang mereka dapatkan dari sana. Terlihat dari wajah kecewa mereka saat Joohyuk memasukki gedung itu. Beruntung para wartawan tidak mengetahui identitasnya dan mungkin mereka menganggap dirinya hanya trainee di sana.

“Kiyong-ssi!”

Joohyuk tersenyum lebar saat melihat manajer Chae Won muncul.

“Oh, Annyeonghaseyo.”

“Chae Won-ssi… eoddiseoyo?”

Dengan nafas tersengal juga ekspresi gelisahnya, Joohyuk memasang telinga-nya baik-baik untuk mengetahui keadaan gadis itu.

“Itu… aku tak tahu.”

“MWO? Bagaimana bisa kau tak tahu?”

“Aku sudah menghubunginya tapi ponselnya tidak aktif. Dia juga membawa mobil. Aku juga khawatir padanya. Tapi kurasa Minho bersamanya.”

Dahi Joohyuk berkerut. Kegeraman menguasai hatinya seketika. Lagi-lagi Choi Minho-lah yang ada di sisi Chae Won bukan dia.

“Aku akan mencarinya kalau begitu.”

Joohyuk berbalik. Bergegas keluar kembali dari gedung untuk mencari Chae Won. Ya, dia harus menemukan gadis itu sebelum hal buruk lain terjadi padanya.

**

Dengan langkah terburu, Chae Won memasukki rumah sakit tempat ibu-nya dirawat. Dia bahkan tak membalas sapaan orang-orang di sekitarnya yang dia temui. Namun, langkahnya terhenti dan kedua matanya menunjukkan keterkejutan. Di depan ruang rawat ibu-nya, berdiri dua orang pria yang nampak tengah bersitegang. Yang satu adalah seorang dokter, dengan pakaian khas-nya dan orang yang amat dikenal Chae Won dengan baik, dr. Ahn Jae Hyun. Sementara yang satu-nya lah yang membuatnya terkejut, si produser Lee Jun Ki.

“Produser Lee?”

Kehadiran Chae Won yang baru saja diketahui kedua pria itu sontak membuat keduanya menoleh dan ikut terkejut. Terutama bagi Jun Ki.

“Chae Won…”

Chae Won menghampiri keduanya. Mendekat untuk menanyakan berbagai hal yang terlintas di pikirannya.

“Apa yang sedang Anda lakukan di sini?”

“Aku hanya…”

“Dia-lah pria yang selama ini aku curigai. Aku pernah mengatakannya padamu kan CHae Won-ah, kalau ada seseorang yang selalu meminta laporan progress kesehatan ibu-mu. Aku berpikir itu ayah tirimu. Tapi ternyata dia.”

Sekali lagi Chae Won terkejut dengan penjelasan dari Jae Hyun. Dahinya berkerut karena ada banyak pertanyaan yang kian memenuhi pikirannya.

“Aku bisa jelaskan semuanya.”

Flashback

Seorang pria menatap lirih ke arah seorang pria yang lebih muda darinya juga wanita yang duduk sambil menangis di sisinya.

“Jadi appa akan meninggalkan kami, begitu?”

“Tidak, Jun Ki-ya… bukan begitu maksudku. Aku harap kau mengerti keputusan kami.”

“Tidak. Ini keputusan appa, kan! Appa meninggalkan eomma karena bertemu dengan wanita itu!”

“Jun Ki-ya…. Bukan begitu. Bukan itu maksudku… A… aku sudah menikah.”

“MWO? Kau me… nikah? Bahkan tanpa persetujuan dariku?”

Jun Ki semakin geram dengan sang ayah. Di sisinya, sang ibu masih menangis dengan tangan yg menggenggam satu tangan Jun Ki erat. Memohon agar anak satu-satunya itu bisa tenang.

“Geurae! Pergi dari sini! Pergi selamanya dan jangan pernah menampakkan wajahmu di hadapan kami lagi!!!”

Jun Ki yang sudah amat muak, mengusir ayahnya sendiri. Dia tak tahu apa alasan sang ayah melakukannya. Juga kenapa ibu-nya hanya bisa menangis tanpa perlawanan saat diceraikan sekaligus dikhianati ayahnya.

Hari-hari pun berlalu. Hidupnya semakin hancur setelah ibu-nya memilih untuk pergi meninggalkannya selamanya setelah beberapa tahun terakhir berjuang terhadap penyakitnya. Dan Jun Ki menyalahkan sang ayah karena hal itu.

Hingga suatu hari pertemuannya dengan sang ayah secara tidak sengaja membangkitkan rasa dendamnya pada pria paruh baya itu.

“Aku bisa melakukan apapun pada kedua wanita yang paling berharga bagimu itu. Bukankah cita-cita putrimu menjadi artis? Woaah… itu keren. Dan kebetulan aku seorang produser sekarang. Bagaimana kalau aku me…”

“Kumohon jangan, Jun Ki-ya… Kumohon jangan…”

“Lakukan apa yang kukatakan dan aku takkan melakukan apapun pada mereka.”

Sang ayah menurutinya. Melakukan semua hal yang Jun Ki suruh padanya tanpa terkecuali.

Flashback end

**

Minho berhasil kabur dari kerumunan ibu-ibu yang mengidolakannya berkat bantuan keamanan rumah sakit. Meski dia tak bisa dibilang baik-baik saja jika melihat beberapa luka cakar dan rambut juga pakaiannya yang berantakan.

“Aissh… aku seperti orang gila saja sekarang.” Gerutu Minho kesal. “Dan sekarang aku tidak tahu di mana gadis itu. Ck… lalu kenapa aku mengikutinya? Bodoh.”

Minho berjalan melewati lorong demi lorong ke sana kemari. Menanyai beberapa perawat dan pengunjung tentang keberadaan Chae Won. Tapi sekali lagi, dia harus melewati berbagai macam cobaan yang justru memperlambat pencariannya. Orang-orang yang ditanyai-nya takka melewatkan kesempatan untuk meminta berfoto bersama atau tandatangan. Dan Minho harus memasang senyuman terpaksanya padahal dia sudah cukup lelah sejak tadi.

“Kenapa sesulit ini. Dan kenapa juga aku mengikutinya. Kenapa???? Choi Minho kau benar-benar bo…”

Minho menghentikan langkahnya. Kedua mata bulatnya kian membulat tak percaya saat melihat dua orang taka sing saling berhadapan di depan salah satu bangsal rumah sakit dengan seorang dokter mendampingi mereka. Keduanya terlihat tengah bersitegang jika dilihat dari mimik wajah mereka.

**

“Aku yang menyuntikkan virus HIV/AIDS padanya tanpa dia ketahui. Hingga akhirnya tertular pada ibu-mu. Aku juga yang membuat dia seolah berkencan dengan banyak wanita malam lalu mengirimkan dirinya yang mabuk ke rumah kalian. Semuanya…. Aku yang melakukan.” Jun Ki menghela nafasnya dalam-dalam. Seolah beban yang selama ini dia pendam perlahan mulai berkurang.

“K… kau…”

“Mereka tidak salah. Eomma-ku yang mengenalkan eomoni pada appa. Dia yang menyuruh appa menikahi eommoni dan merahasiakannya dariku. Aku tak tahu apakah appa menyukai eommoni atau tidak tapi aku tahu dia menyayangi eommoni dan dirimu dengan tulus. Dan uri eomma… karena penyakitnya, dia melakukan itu semua. Tapi aku hanyalah anak yang bodoh yang bahkan tak bisa mengetahuinya.”

Jun Ki menggeram kecil. Bulir air mata perlahan jatuh dari pelupuk matanya. Begitu pun dengan Chae Won. Kedua matanya sudah memerah dan kedua tangannya terkepal kuat-kuat.

“Kau tahu apa yang ingin kulakukan pada penyebab ibu-ku seperti ini? Aku ingin membunuhnya dengan kedua tanganku sendiri.”

Jae Hyun yang mendengar hal itu membelalakan matanya. Sebagai satu-satunya pihak yang tak tahu apa-apa dia benar-benar terkejut.

Jun Ki tersenyum tipis dan mendekati Chae Won tanpa sebersitpun rasa takut padahal dia tahu jelas siapa yang –mungkin- akan Chae Won bunuh.

“Bunuh aku jika itu membuatmu lega. Aku benar-benar banyak bersalah padamu juga ibu-mu. Bunuh aku, Chae Won-ah…”

Jun Ki terlihat benar-benar frustrasi di hadapan Chae Won. Sementara Chae Won masih menatap tajam ke arahnya tanpa berbuat atau berkata apapun. Pikirannya tengah rumit. Apakah dia bisa membunuh seseorang meski sudah sekian lama dia ingin membunuhnya?

“Sebaiknya kau pergi.”

Jae Hyun menengahi pada akhirnya. Menghadang langkah Jun Ki yang kian mendekat ke arah Chae Won.

“Tidak. Aku ingin semuanya selesai.”

“Kumohon…. Kondisinya sedang labil sekarang. Sebaiknya kalian bertemu lagi saat semuanya sudah lebih tenang.”

Jae Hyun meyakinkan Jun Ki dan sepertinya berhasil. Pria itu menghela nafasnya perlahan sebelum memundurkan lagi langkahnya.

“Aku benar-benar menyesal atas semuanya, Chae Won-ah… kumohon… maafkan aku.”

Jun Ki berbalik dan pergi dari sana. Meninggalkan Chae Won yang masih terdiam di tempatnya bersama Jae Hyun.

“Menangislah jika kau ingin menangis, Wonnie-ya…” Ucap Jae Hyun sambil memeluk tubuh Chae Won yang mungkin ambruk jika dia tak menopangnya.

Chae Won pun menangis pilu di dekapan Jae Hyun.

**

Minho melihat kepergian Jun Ki dari tempatnya berdiri. Beruntung karena perasaan tak menentu pria itu, pria itu tak mengenali Minho yang berdiri di dekat lorong. Menyaksikan sekaligus mendengar semua percakapan yang cukup membingungkan baginya.

“Apa mereka bersaudara? Apa… itu sebabnya produser selalu mengkhawatirkan Chae Won bahkan mengancamku?”

Minho kembali memperhatikan Chae Won setelah mendengar suara tangisan yang berasal dari gadis itu. Entah kenapa hatinya ikut merasa pilu hanya karena tangisan gadis itu sekarang.

“Aku tak tahu kau mempunyai banyak beban…”

**

Joohyuk masih berputar-putar di jalanan ibu kota. Dia sudah amat sangat frustrasi karena tak menemukan Chae Won di manapun.

“Apa mereka ke tempat itu lagi?”

Tempat yang terlintas di pikirannya adalah tempat terakhir dia menemukan Chae Won bersama Minho. Sebuah cottage kecil dekat pantai yang tak seorang pun tahu.

“Ya, mungkin ke sana.”

Dengan kegeraman di hati, Joohyuk melajukan mobilnya se-cepat mungkin.

**

“Apa kau sudah lebih baik?”

Jae Hyun membawa Chae Won ke cafetaria. Memberikannya segelas teh hangat untuk menenangkan pikiran Chae Won. Gadis itu juga sudah tak lagi menangis, hanya kadang masih terdingar isakan kecilnya.

“Sedikit.”

“Apa yang akan kau lakukan setelah ini? Masalah scandal-mu juga.”

“Aku memikirkan satu cara terbaik untuk mengakhiri semuanya.”

Jae Hyun mengerutkan dahinya. Melihat wajah serius Chae Won menandakan gadis itu sudah memikirkan segala hal dengan baik meski baru beberapa saat yang lalu gadis itu menanangis.

Sementara itu di meja belakang tempat Jae Hyun dan Chae Won berada, Minho menguping pembicaraan mereka. Lagi-lagi rasa penasarannya mengalahkan ocehan Jonghyun di ponselnya sejak beberapa saat yang lalu. Dia tak peduli lagi dengan apa yang terjadi dengan manajernya itu untuk menangani scandal antara dia dan Chae Won. Sekarang yang dia ingin tahu hanya mengenai Chae Won.

“Aku akan… berhenti dari dunia entertainment.”

**To Be Continued**

*NB : Akhirnya rampung juga part 9-nya. Di sini terkuak lah scandal Chae Won-Minho yang menggemparkan. Minho emang pengen ini terjadi meski dia mempertimbangkan perasaan Chae Won sebelumnya, tapi ngelihat gimana tanggapan Chae Won yg merendahkan dirinya, Minho jadi kesel dan pengen scandalnya lanjut. Tapi pas tau gimana kisah Chae Won, sepertinya dia melunak lagi. (*labil)

Jun Ki ternyata ada hubungan sama Chae Won dan masa lalunya? Apa Chae Won maafin Jun Ki? Atau dia benar-benar akan keluar dari dunia entertainment demi menghindari Jun Ki dan hidup tenang?

Well… yeah, akan seperti apa nextnya? Ditunggu ya semoga gak bosen sama ceritanya walau absurd sih

Gamsahaeyo ^^

*BOW*

5 responses to “Dating Scandal (Ep. 09)

  1. Kasihan chaewon, junki jahat banget:c minho penasaran amat sih sam a chaewon wkwk:v keren banget thor ini ff seru suer:v ditunggu thor nextnya fightingg:v

  2. Ya ampun mkin seru ceritanya.. Dan rahasia terbongkar sudah. Akhhh jun ki ternyata sejahat itu kasian eomma chaewon dan chaewon yah..

    Chaewon mau berhenti d dunia Entertainment.. Apa kabar minho yg udah suka beneran ama chaewon.
    Aduh ikutan migrain mikirin mereka. Hahhaha 😁 😁
    D tunggu next y. Fighthing ✊ 💪 💪 💪

    Akhh iya tampilan y rada susah sekarang kalau di buka d hp. Ini buat web ya.. Makanya rada lama kalau komen

Tinggalkan komentar